Abhidhamma Pitaka. Abhidhamma Piṭaka (abhidhammapiṭaka) adalah pitaka (Pali: "keranjang") terakhir dari tiga pitaka yang merupakan Kanon Pali, kitab suci agama Buddha Theravada. [1] Abhidhamma Pitaka merupakan pengerjaan ulang skolastik yang terinci dari materi yang muncul di Sutta, menurut klasifikasi skematis.
Dhamma Dana Para Dhammaduta 4 5 bergabung dengan Sangha di bawah naungan Sang Buddha. Proses penerimaan bhikkhuni dalam Buddha Sasana tercatat di Vinaya Pitaka, bahwa setelah Raja Suddhodana wafat, Mahapajapati Gotami beserta wanita meminta ditahbiskan menjadi bhikkhuni. Pada penabiskan itu Sang Buddha tidak serta merta menerima Mahapajapati
Tingkat kesucian dalam Agama Buddha. 1. Sotapanna, Orang suci yang paling banyak akan terlahir tujuh kali lagi. Sotãpanna telah melenyapkan tiga belenggu (samyojana),yaitu (1) sakkaya-ditthi, (2) vicikicchã, dan (3) silabbata-parãmãsa. 2. Sakadagami, Orang suci yang paling banyak akan terlahir sekali lagi.
Lima Hukum Alam atau Lima Hukum Tertib Kosmis adalah salah satu konsep dalam ajaran agama Buddha mengenai hukum-hukum yang bekerja di seluruh alam semesta. Pañcaniyāmadhamma terdiri atas kata pañca yang artinya lima, niyāma yang artinya ketentuan atau hukum, dan dhamma yang artinya segala sesuatu. Dengan demikian, pañcaniyāmadhamma berarti lima hukum universal atau hukum segala hal.
Anathapindika. Anathapindika (Pāli: Anāthapiṇḍika; Sanskerta: Anāthapiṇḍada) adalah seorang saudagar dan bankir kaya, diyakini merupakan saudagar terkaya di Savatthi pada masa Buddha Gautama. Lahir dengan nama Sudatta, dia mendapat julukan Anathapindika, arti harfiah "seseorang yang memberi sedekah kepada orang miskin", karena
Tiga dewa utama dalam agama Hindu disebut Trimurti, yaitu Dewa Brahma (pencipta), Dewa Wisnu (pemelihara), dan Dewa Siwa (penghancur). Trimurti adalah kesatuan dewa tertinggi di antara para dewa, yang memegang kuasa penuh terhadap tugas-tugas berat. Tugas berat yang dimaksud adalah menciptakan, memelihara, dan melebur alam semesta beserta
Agama Buddha memiliki adat wihara dengan bhiku dan bhikuni, yang menjaga ratusan sumpah termasuk hidup melajang. Mereka mencukur rambut di kepala mereka, mengenakan jubah, dan tinggal dalam komunitas-komunitas wihara, tempat mereka membaktikan hidup untuk belajar, bermeditasi, berdoa, dan melaksanakan upacara-upacara untuk kaum awam.
Penelitian ini kemudian mempunyai kontribusi terhadap ketekunan dan kegiatan umat Buddha dalam melaksanakan Pañca-sīla buddhis sekaligus untuk memperkaya kajian Buddha Dharma di Indonesia. Kata kunci: Pañca-sīla Buddhis Abstract Knowledge of the Buddhist Pañca-sīla as the foundation of life for every Buddhist is very important.
Agama Buddha di Indonesia mulai berkembang dengan berbagai macam aliran. Pada tahun 1979 di Yogyakarta di adakan kongres agama Buddha menghasilkan sebuah wadah Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI). Perkembangan dalam berbagai aliran menimbulkan pergolakan dalam agama Buddha hingga terbentuknya Majelis Buddhayana Indonesia (MBI).
. 0t60gg9kph.pages.dev/1760t60gg9kph.pages.dev/8430t60gg9kph.pages.dev/4320t60gg9kph.pages.dev/600t60gg9kph.pages.dev/7370t60gg9kph.pages.dev/4370t60gg9kph.pages.dev/7660t60gg9kph.pages.dev/5180t60gg9kph.pages.dev/4710t60gg9kph.pages.dev/2620t60gg9kph.pages.dev/3440t60gg9kph.pages.dev/8150t60gg9kph.pages.dev/9720t60gg9kph.pages.dev/8360t60gg9kph.pages.dev/706
5 macam dana dalam agama buddha